Social Icons

Rabu, 19 Juni 2019

Paripurna Istimewa yang Istimewa

Hari ini... yaa... hari ini. Tanggal 19 Juni 2019 adalah hari ulang tahun Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang ke 12.

Dan hari ini adalah kali ke sepuluh saya menghadiri Sidang Paripurna Istimewa DPRD KBB dalam rangka peringatan HUT KBB. Dan... bisa jadi paripurna istimewa HUT KBB terakhir di mana saya duduk di kursi anggota DPRD KBB dengan pakaian adat yang sengaja saya simpan dan (hampir) tidak pernah saya pakai kecuali untuk momentum istimewa seperti ini.

Saya mengawali mengikuti Sidang Paripurna Istimewa HUT KBB pada tahun 2010 dengan posisi di meja depan sebagai Wakil Ketua DPRD KBB ketika kantor KBB masih di bekas pabrik Prodomo di Batujajar. Ketika itu saya juga masih diamanahi sebagai Ketu DPD PKS Bandung Barat. Perjalanan 10 tahun yang penuh dengan dinamika baik dinamika sosial maupun dinamika politik yang berkesan.

Dalam perjalanan dua belas tahun bersama KBB ini, saya merasakan bahwa di satu sisi perkembangan telah terjadi di daerahku tercinta ini, namun di sisi lain terasa bahwa perjalanannya terlalu berliku dan menanjak dan penuh cobaan.

KBB selama bertahun-tahun terjebak dalam jebakan opini disclaimer, sebuah opini dari auditor (BPK) yang secara tidak langsung menunjukkan bahwa pengelolaan pemerintahan (khususnya keuangan) yang belum (atau bisa dikatakan tidak) baik. Di akhir periode pertama pengabdian saya di DPRD KBB alhamdulillah sedikit beranjak menjadi WDP (wajar dengan pengecualian), satu kelas di atas disclaimer... dan aparat pengelola pemerintahan sudah menempati tempat yang baru di kompleks pemerintahan KBB di Mekarsari.

Demikian pula dengan pemimpin yang memimpin pemerintah KBB, selama 12 tahun telah terjadi pergantian Bupati 4 kali. Dimulai dengan pak Tjatja Koswara sebagai Pejabat Bupati di awal berdirinya KBB, kemudian dipimpin oleh pak Abubakar sebagai Bupati hasil pemilihan Bupati pertama dan kedua selama hampir 10 tahun. Daaaan... di tahun 2018 KBB sempat dipimpin oleh empat orang Bupati. Di awal tahun 2018 masih dipimpin pak Abubakar, karena kasus OTT yang sempat menghebohkan se antero KBB, Bupati dijabat oleh pak Yayat T Soemitra, Wakil Bupati yang "terpaksa" harus naik level, lalu dipimpin Pejabat Bupati dari Pejabat Pemprov Jawa Barat yaitu pak Dadang Maksoem, dan terakhir di bulan September 2018 dilantik Bupati definitif sebagai hasil Pilkada tahun 2018 yaitu pak Aa Umbara Sutisna.

Saya tentu mengenal mereka (para Bupati) berlima tersebut, meskipun yang paling saya kenal adalah Bupati terakhir, yaitu pak Aa Umbara Sutisna, karena selain beliau adalah Ketua DPRD hampir selama saya menjadi wakil ketua dan anggota DPRD, juga karena pengusung beliau menjadi Calon Bupati salah satunya adalah PKS. Masing-masing Bupati ini tentu memiliki plus dan minus serta prestasinya sendiri-sendiri...

Ada harapan yang tinggi dari masyarakat akan kemajuan KBB yang disalurkan melalui berbagai saluran, baik yang formal maupun bukan. Baik yang langsung disampaikan ke para pejabat pemerintah KBB, melalui para anggota DPRD, melalui berbagai LSM, bahkan berbagai kanal di media sosial seperti FDA (Forum Diskusi Aktivis) KBB, SDKBB (Seputar Desa Kabupaten Bandung Barat) dan lain-lain. Saya juga telah beberapa kali menyampaikan baik secara formal maupun tidak tentang hal ini, seperti juga pernah saya tulis di blog ini https://didik-agus.blogspot.com/2018/06/kbb-ku-sayang-teruslah-belajar.html.

Di penghujung pengabdian formal saya melalui DPRD KBB, saya menuangkan kontribusi saya dalam bentuk sebagai ketua pokja RPJMD sebagai bagian dari koalisi Akur yang mengusung Bupati dan Wabup Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan. Dari pendalaman dan penjabaran visi AKUR yang kami lakukan, banyak hal yang kalau secara konsisten dilakukan oleh Pemerintahan KBB, maka empat tahun ke depan akan terwujud KBB yang maju. Apalagi dengan visi AKUR dan jargon Bandung Barat Lumpat-nya.

Dalam usulan yang kami (dan tentu saja saya di dalamnya) buat, banyak hal yang implementasinya memerlukan komitmen yang kuat. Dan itu tantangan pak Aa Umbara dan pa Hengki ke depan.

Misi
Program Unggulan
1. Membangun Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui jaminan akses dan pemerataan terhadap layanan dasar kesehatan, pendidikan, dan keagamaan
SD-SMP berkualitas dan berakhlak
Puskesmas DTP di setiap kecamatan
Ustadz Makmur Masjid Agreng
Penguatan sekolah-sekolah kejuruan sesuai kebutuhan daerah
Pengembangan Perguruan Tinggi
2. Memenuhi kebutuhan infrastruktur dasar sebagai penunjang mobilitas masyarakat dan pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya
Pembangunan jalan dan jembatan baru (lingkar selatan, tengah, dan utara)
Peningkatan kualitas jalan dan jembatan (satahun jalan leucir)
Pembangunan Desa berbasis RW (100jt/RW)
Bandung Barat Caang, Elektrifikasi 100% dan PJU
3. Menumbuhkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi masyarakat berbasis kearifan lokal dan kreativitas
Pengembangan potensi ekonomi berbasis desa (OVOP)
Pusat Ekonomi Terpadu
Pengembangan Ekonomi Kreatif
4. Melakukan optimalisasi potensi sumber daya alam dan budaya untuk pengembangan pariwisata ramah lingkungan
Pengembangan potensi pariwisata berbasis kemitraan
Pengembangan Wisata Terpadu dangan pusat seni budaya
5. Menguatkan keunggulan pertanian, peternakan, dan industri yang merata melalui optimalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi
Bank Tani
Penguatan Teknologi Pasca Panen
Pengembangan Pasar Induk sayuran dan hasil tani
6. Mengurangi kesenjangan masyarakat dengan kebijakan yang pro-poor, pro-job, pro-growth, dan pro-environtment
Penumbuhan 500 wirausaha baru
Penambahan 10 ribu lapangan kerja baru
Kartu KBB Makmur (covering BPJS untuk seluruh masyarakat, beasiswa)
Pembangunan Ruang Terbuka Hijau (di tiap kecamatan)
Pengelolaan limbah dan sampah terpadu
7. Mengembangkan sistem pemerintahan yang bersih, aspiratif, inovatif dan melayani berbasis inovasi dan teknologi
Penguatan e-planning dan e-budgeting
Pusat layanan publik terpadu
Layanan kependudukan di tingkat kecamatan
KBB Pintar (comment center dan smart city)

Setelah paripurna istimewa hari ini, maka beberapa paripurna istimewa ke depan akan ada satu paripurna istimewa yang agendanya adalah (insyaa Allah) pelantikan salah satu kader PKS menjadi Ketua DPRD KBB. Tentu saja, harapan saya adalah dengan hadirnya kader PKS menjadi Ketua DPRD KBB ke depan, dapat mendorong pimpinan daerah lebih konsisten dan komitmen untuk mewujudkan KBB yang maju...

Saya sendiri insyaa Allah yakin telah disiapkan oleh Allah tempat terbaik untuk mengabdi dan berbakti untuk kemajuan KBB ke depan.. Apa itu...? Yaa itu rahasia Allah SWT, sebagaimana saya dulu tidak pernah bermimpi dan berhasrat menjadi anggota DPRD KBB apalai salah satu pimpinannya, tapi skenario Allah mengarahkan saya ke tempat itu.

Bismillah...
Wa alhamdulillah...
 
Blogger Templates