Social Icons

Senin, 29 Desember 2014

Nasihat untuk Kehidupan yang Sesungguhnya

Di antara tulisan terbaik Syekh Ali Thanthawi Mesir Rahimahullah, ada sebuah nasihat yang sangat baik tentang Kehidupan yang sesungguhnya :

Pada saat engkau mati, janganlah kau bersedih. Jangan pedulikan jasadmu yang sudah mulai layu, karena kaum muslimin akan mengurus jasadmu.
Mereka akan melucuti pakaianmu, memandikanmu dan mengkafanimu lalu membawamu ke tempatmu yang baru, kuburan.

Akan banyak orang yang mengantarkan jenazahmu bahkan mereka akan meninggalkan pekerjaannya untuk ikut menguburkanmu. Dan mungkin banyak yang sudah tidak lagi memikirkan nasihatmu pada suatu hari.....

Barang barangmu akan dikemas; kunci kuncimu, kitab, koper, sepatu dan pakaianmu. Jika keluargamu setuju barang2 itu akan disedekahkan agar bermnfaat untukmu.

Yakinlah; dunia dan alam semesta tidak akan bersedih dg kepergianmu.
Ekonomi akan tetap berlangsung!
Posisi pekerjaanmu akan diisi orang lain.
Hartamu menjadi harta halal bagi ahli warismu. Sedangkan kamu yg akan dihisab dan diperhitungkan untuk yang kecil dan yang besar dari hartamu!

Kesedihan atasmu ada 3;
Orang yg mengenalmu sekilas akan mengatakan, kasihan.
Kawan2mu  akan bersedih beberapa jam atau beberapa hari lalu mereka kembali seperti sediakala dan tertawa tawa!
Di rumah ada kesedihan yg mendalam! Keluargamu akan bersedih seminggu dua minggu, sebulan dua bulan, dan mungkin hingga setahun??
Selanjutnya mereka meletakkanmu dalam arsip kenangan!

Demikianlah "Kisahmu telah berakhir di tengah2 manusia".
Dan kisahmu yang sesungguhnya baru dimulai, Akhirat!!
Telah musnah kemuliaan, harta, kesehatan, dan anak.
Telah engkau tinggalkan rumah, istana dan istri tercinta.
Kini hidup yg sesungguhnya telah dimulai.

Pertanyaannya adalah:
Apa persiapanmu untuk kuburmu dan Akhiratmu??
Hakikat ini memerlukan perenungan.

Usahakan dengan sungguh2;
Menjalankan kewajiban kewajiban,
hal-hal yg disunnahkan,
sedekah rahasia,
merahasiakan amal shalih,
shalat malam,
Semoga saja engkau selamat.

Andai engkau mengingatkan manusia dengan tulisan ini insyaAllah pengaruhnya akan engkau temui dalam timbangan kebaikanmu pada hari Kiamat. "Berilah peringatan, karena peringatan itu bermanfaat bagi orang orang mukmin"

(Diterjemahkan oleh Ust. Ainul Haris, semoga Allah mengampuninya)

Sabtu, 20 Desember 2014

Petani Jagung

Ada seorang petani yang menanam jagung unggulan dan sering kali memenangkan penghargaan petani dengan jagung terbaik sepanjang musim.�

Suatu hari, seorang wartawan melakukan wawancara dan menggali rahasia kesuksesan petani tersebut.

Wartawan itu menemukan bahwa petani itu membagikan benih jagungnya kepada para tetangganya.

"Bagaimana Anda bisa berbagi benih jagung dengan tetangga Anda, lalu bersaing dengannya dalam kompetisi yang sama setiap tahunnya?" tanya wartawan, dengan penuh rasa heran dan takjub

"Tidakkah Anda mengetahui bahwa angin menerbangkan serbuk sari dari jagung yang akan berbuah dan membawanya dari satu ladang ke ladang yang lain. Jika tetangga saya menanam jagung yang jelek, maka kualitas jagung saya akan menurun ketika terjadi serbuk silang. Jika saya ingin menghasilkan jagung kualitas unggul, saya harus membantu tetangga saya untuk menanam jagung yang bagus pula," jawab petani

Dalam kehidupan, mereka yang ingin menikmati kebaikan, harus memulai dengan menabur kebaikan pada orang-orang di sekitarnya.

Jika Anda ingin bahagia, Anda harus menabur kebahagiaan untuk orang lain.

Jika Anda ingin hidup dengan kemakmuran, maka Anda harus berusaha meningkatkan taraf hidup orang-orang di sekitar Anda.

Anda tidak akan mungkin menjadi ketua tim yang hebat, jika Anda tidak berhasil meng-upgrade masing-masing anggota tim Anda.

KUALITAS ANDA DITENTUKAN OLEH ORANG-ORANG DI SEKITAR ANDA.

Orang Cerdas sejatinya adalah orang yang mencerdaskan orang lain,

begitu pula orang yang baik adalah orang yang mau membaikkan orang lain...,

Apa yang kita tanam, itulah yg kita petik kelak.

===========
Ingatlah, "khairun naas anfa'ahum linnaas" orang terbaik adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lain). Dan kebaikan kepada orang lain itu akan kembali kepada kita dengan kebaikan yang lebih baik.

Selasa, 09 Desember 2014

(Sekali lagi) Kekuatan Do'a

Dari: FB Afwan Riyadi Widiyanto (Munsyid Izzatul Islam)

Malam ini, kawan ane berkisah suatu kejadian yang semoga menjadi inspirasi kita ..Dia memiliki kelompok binaan, walaupun anggotanya sedikit, namun cukup rajin rutin kehadirannya.

Salah satu diantara binaan tersebut, masih sangat sulit membaca Al Quran. Setiap giliran tilawah, selalu menghabiskan waktu lama karena orang tersebut (sebut saja si A) terbata - bata mengeja Al Quran kata demi kata, bahkan kadang huruf demi huruf. Kawan ana, sang Murabbi, tetap keukeuh, pokoknya yang lain kudu sabar; semua punya jatah tilawah yang sama : 1 halaman. Walaupun salah satu diantara mereka harus memakan waktu lebih lama.

Suatu hari, untuk menyemangati si A tadi, kawan ana bilang "Ane doakan antum akh, semoga segera naik haji atau umrah ke Baitullah. Disana, antum berdoa di multazam agar menjadi guru tahfidz Al Quran!!" ..

Semua yang mendengar tersenyum, termasuk si A. Karena boro-boro jadi guru tahfidz, membaca Al Quran saja sangat sulit.

Namun ternyata kawan ana tadi tidak bercanda. Betul-betul di doakan mad'unya tadi untuk dapat berkunjung ke Baitullah. Dan benar, ternyatabeberapa bulan kemudian, si A berangkat umrah bersama keluarga besarnya; dibayari salah seorang kerabat karena ada 1 orang berhalangan ikut..

Subhanallah ..Lalu benar, si A berdoa di Baitullah agar menjadi guru tahfidz Al Quran.. Dan Maha Kuasa Allah, lebih setahun dari doa kawan ana tadi, si A kini benar-benar menjadi guru tahfidz Al Quran. Suaranya indah mirip Imam As-Sudais.

Dan kini setiap halaqah, gantian kawan ana, murabbi-nya sendiri, yang dia koreksi bacaan Al Quran-nya.

Ini kisah nyata. Kisah tentang kekuatan doa & ukhuwwah dalam halaqah tarbawiyah. Ingatlah dengan hadits Rasulullah akan hadirnya para malaikat-malaikat yang duduk bersama di dalam majelis dzikir. Mereka turut mengaminkan doa-doa yang dipanjatkan disana.

 
Blogger Templates