Social Icons

Rabu, 15 Mei 2019

One Story Two Perspectives

Pernahkan anda melihat sebuah foto yang terlihat seperti seorang pesepeda yang sedang tergantung di dinding dengan tangan kiri berpegangan sebuah lubang agar dia tidak terjatuh dan tangan kanannya memegang roda sepedanya seolah tidak mau sepedanya terjatuh... Lalu pernahkan anda memutar foto tersebut, sehingga terlihat sesungguhnya pesepeda tersebut hanyalah sedang tengkurap di jalan.

Yaa... cara pandang kita sering menentukan bagaimana perspektif otak kita terhadap gambar atau fenomena yang sama, dan itu akan juga mempengaruhi cara sikap kita terhadap fenomena tersebut. 

Demikian pula cara pandang kita terhadap perjalanan kehidupan kita atau kehidupan orang lain, akan menentukan apakah perasaan kita akan berujung rasa syukur atau keluhan.

Saya sangat terkesan dengan beberapa tulisan yang mengingatkan saya untuk menghadirkan terlebih dulu rasa husnuzhzhon atau prasangka baik dan rasa syukur dibanding prasangka buruk dan keluhan.

Dan pembelajaran tentang hal ini belum (dan mungkin gak akan pernah tuntas) dipelajari.

Berikut salah satu tulisan menginspirasi tersebut. Saya belum mendapatkan sumber aseli tulisan tersebut. Siapapun penulisnya, tulisannya bermanfaat. Berikut kisah inspiratif tersebut...

Seorang penulis buku terkenal duduk di ruang kerjanya... dia mengambil penanya... dan mulai menulis :
"Tahun lalu... saya harus dioperasi untuk mengeluarkan batu empedu. Saya harus terbaring cukup lama di ranjang....

Di tahun yang sama, saya berusia 60 tahun dan memasuki usia pensiun..., keluar dari pekerjaan di perusahaan yang begitu saya senangi... saya harus tinggalkan pekerjaan yang sudah saya tekuni selama 35 tahun...
Di tahun itu juga saya ditinggalkan ayah yang tercinta...

Kemudian... masih di tahun yang sama, anak saya gagal di ujian akhir kedokteran, karena kecelakaan mobil. Biaya bengkel akibat kerusakan mobil adalah puncak kesialan di tahun lalu..."
Di bagian akhir dia menulis:
"Sungguh... tahun yang sangat buruk!"

Istri sang penulis masuk ke ruangan dan mendapati suaminya yang sedang sedih dan termenung... Dari belakang, sang istri melihat tulisan sang suami. Perlahan-lahan ia mundur dan keluar dari ruangan...
15 menit kemudian dia masuk lagi dan meletakkan sebuah kertas berisi tulisan sebagai berikut :

"Tahun lalu... akhirnya suami saya berhasil menyingkirkan kantong empedunya yang selama bertahun-tahun membuat perutnya sakit...

Di tahun itu juga... saya bersyukur, suami bisa pensiun dengan kondisi sehat dan bahagia. Saya bersyukur kepada TUHAN, dia sudah diberikan kesempatan berkarya dan berpenghasilan selama 35 tahun untuk menghidupi keluarga kami

Sekarang, suami saya bisa menggunakan waktunya lebih banyak untuk menulis, yang merupakan hobinya sejak dulu...

Pada tahun yang sama..., mertua saya yang berusia 95 tahun... tanpa sakit apa-apa telah mengakhiri hidupnya dengan damai dan bahagia....

Dan masih di tahun yang sama pula... TUHAN telah melindungi anak saya dari kecelakaan yang hebat... Mobil kami memang rusak berat akibat kecelakaan tersebut..., tetapi anak saya selamat tanpa cacat sedikit pun..."
                               
Pada kalimat terakhir istrinya menulis :
"Tahun lalu.... adalah tahun yang penuh berkah yang luar biasa dari TUHAN.... dan kami lalui dengan penuh rasa takjub dan syukur..."
                                    
Sang penulis tersenyum haru..., dan mengalir air mata hangat di pipinya... Ia berterimakasih atas sudut pandang berbeda untuk setiap peristiwa yang telah dilaluinya tahun lalu... Perspektif yang berbeda telah membuatnya bahagia...

Sahabat, di dalam hidup ini kita harus mengerti bahwa bukan kebahagiaan yang membuat kita bersyukur. Namun rasa syukurlah yang akan membuat kita bahagia. Mari kita berlatih melihat suatu peristiwa dari sudut pandang positif dan jauhkan rasa iri di dalam hati.

Kita dapat mengeluh karena semak mawar memiliki duri, atau bersukacita karena semak duri memiliki mawar..
We can complain because rose bushes have thorns, or rejoice because thorn bushes have roses
(Abraham Lincoln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates