Lucu juga, kembali memperhatikan perkembangan Ahfa..., cucu pertama saya, dari sejak lahir hingga kini hampir 1,5 tahun.
Karena momen itu tidak lengkap saya nikmati bersama anak-anak saya. Saya tidak utuh membersamai ke empat anak saya dalam perkembangannya. Yaa... Mereka lahir pertama tahun 1996 dan terakhir tahun 2006, di mana kurun tahun 1996 hingga 2008 itu saya bolak-balik Jakarta Bandung, karena aktivitas saya di Depdikbud, lalu berganti Depdiknas ketika itu.
Sebuah kesadaran bahwa salah satu aktivitas manusia yang tak pernah berhenti --disadari atau tidak-- adalah belajar.
Anak baru lahir --sebagaimana si kakak, panggilan Ahfa-- melalui proses belajarnya dengan menirukan semua yang didengar dan dilihatnya, dari apapun dan siapapun yang berucap dan berlaku.
Nanti dilanjutkan belajar formal di sekolah hingga perguruan tinggi. Lalu setelah masuk dunia kerja, mereka belajar dalam bentuk "on the job training" dan sebagainya.
Yaa... Kita akrab dengan istilah "long life education" dan bahasa agamanya "tholabul ilmi minal mahdi ilal lahdi", belajar dan mencari ilmu dari sejak buaian hingga liang lahad. Bahkan ayat yang pertama kali diturunkan Allah pada Rasul kita Muhammad SAW merupakan suatu perintah, yaitu perintah membaca... Bacalah dengan nama tuhanmu yang menciptakan.
Itu artinya memang sudah dari sononya kita dituntut untuk senantiasa belajar kapan pun dan di mana pun.
Karenanya, di saat kita dituntut untuk stay@home seperti sekarang, yang entah sampai kapan..., maka kita mesti tetap mampu mendayagunakan nalar kita untuk terus belajar. Termasuk kita belajar pada si korona, dan siapapun yang menyikapi korona ini.
Yaa...
BELAJAR DI MANA PUN, BELAJAR PADA SIAPA PUN.
Selamat Hari Pendidikan Nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar