Ngamprah (PR) 20 Maret 2010. KONFLIK yang terjadi antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat dan kelompok seniman dinilai hanya akan menghambat upaya pengembangan potensi kebudayaan dan kesenian daerah. DPRD Kabupaten Bandung Barat meminta agar Dinas Kebudayaan dan Parwisata dan kelompok seniman menggelar dialog bersama agar terjalin pengertian untuk bekerja memajukan kesenian dan kebudayaan Kabupaten Bandung Barat "Kami akan berkoordinasi dengan Komisi C dan segera meminta keterangan dan Disbudpar untuk mengetahui duduk perkaranya. Kedua pihak harus segera dipertemukan agar keadaan (konflik) tidak berkepanjangan. kata Koordinator Komisi D DPRD Kabupaten Bandung Barat Didik Agus Triwiyono.
Sabtu (20/3). Didik menilai. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan seniman merupakan dua elemen vital dalam pengembangan kesenian dan kebudayaan. Seperti diberitakan sebelumnya, sekelompok seniman yang mengatasnamakan Forum Dialog Seniman Kabupaten Bandung Barat pimpinan Ase Rukmantara kecewa dengan kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat yang dinilai tidak pernah mengakomodasi program-program kesenian dari para seniman.
Kepala Bidang Kebudayaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bandung Barat Encop Suparto menegaskan, mereka telah dan akan terus berupaya berperan aktif dalam pembinaan kantong-kantong budaya ataupun kelompok seniman yang ada di 15 kecamatan dan 165 desa di Kabupaten Bandung Barat.
Dia menegaskan, tidak bisa mengls-timewakan pembinaan satu kesenian milik sekelompok seniman karena ada banyak kesenian dan kelompok yang mesti dibina di Kabupaten Bandung Barat dengan anggaran yang cukup terbatas. Sementara itu, salah satu seniman yang juga pencipta logo Kabupaten Bandung Barat Gunawan Jayadiharja menyayangkan konflik itu. Dia berharap, semua seniman bisa bersatu mengembangkan kesenian dan kebudayaan di Kabupalen Bandung Barat bersama pemerintah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. (A-168)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar