Di awal tahun baru ini mari kita perbaharui pemaknaan hidup kita dengan kembali memperdalam pemaknaan kita atas peristiwa hijrah Rasulullah SAW dan para sahabatnya yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan.
Dari sisi bahasa, hijrah bermakna ‘berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya’. Ini dapat dimaknai sebagai hijrah makani... Pada masa Rasulullah SAW, terjadi tiga kali hijrah atas perintah Allah SWT.
Hijrah yang pertama adalah terjadi karena di Mekkah kaum musyrikin terus melakukan tekanan, intimidasi, dan permusuhan kepada para pengikut Rasulullah SAW. hijrah pertama ini dilakukan oleh sebagian sahabat Nabi saw dari Mekkah ke Habasyah (Abbesinia, Ethiopia) dalam rangka untuk mencari tempat yang lebih aman.
Hirah yang kedua adalah upaya hijrahnya Rasulullah SAW dari ke Thaif. Hal ini dilakukan oleh Rasulullah SAW untuk mencari daerah yang lebih aman dan mau menerima dakwah beliau. Ini terjadi setelah Abu Thalib sang paman dan pelindung beliau wafat. Namun setelah sampai di Thaif, ternyata Rasulullah saw justru diusir oleh para penduduknya atas hasutan para kafirin Makkah.
Hijrah yang ketiga adalah hijrahnya Rasulullah SAW bersama para sahabatnya dari Makkah ke Yatsrib. Hijrah ini dilakukan pada tahun ke-13 kenabian (sekitar tahun 622M). Hijrah ke Yatsrib, yang kemudian dikenal sebagai Madinah, ini merupakan tindak lanjut atas dukungan dan kerelaan penduduk Yatsrib, yang dikenal dengan sebutan kaum Anshor, untuk mendukung dan bahkan siap mengorbankan segala yang mereka miliki, dalam keadaan suka maupun duka, untuk membela Rasulullah saw dan agama yang dibawanya.
Peristiwa Hijrah ke Madinah inilah yang kemudian disepakati para sahabat sebagai permulaan perhitungan penanggalan Islam dan disebut dengan kalender Hijriyah.
Selain pemaknaan secara bahasa, Hijrah juga dimaknai secara maknawiyah, yaitu "berpindah dari keburukan kepada kebaikan". Hijrah dari kekufuran menuju iman, hijrah dari jahiliyah menuju islam, hijrah dari kegelapan menuju cahaya, hijrah dari syirik menuju tauhid, hijrah dari kemaksiatan menuju ketaatan, hijrah dari buruk menjadi baik, dan seterusnya.
Rasulullah bersabda:
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar